 |
Pogba bergabung dengan Juventus pada tahun 2012, atau satu musim lebih belakangan ketimbang Pirlo. Keduanya lantas bekerja sama selama tiga musim hingga akhirnya Pirlo bertolak ke Amerika Serikat.
Kala itu, Pogba masih berusia muda. Sementara Antonio Conte yang melatih Juventus lebih mengutamakan sosok berpengalaman seperti Arturo Vidal dan Claudio Marchisio. Tapi Pogba tidak menyerah.
Pelan tapi pasti, Pogba berhasil mendapatkan tempat di skuat inti Juventus. Ia menggeser Claudio Marchisio dan bermain berdampingan dengan Pirlo.
Setahun setelah Pirlo hengkang, Pogba memutuskan untuk kembali ke Manchester United. Ia secara otomatis jadi penggawa penting bagi klub berjuluk the Red Devils itu kendati performanya tidak konsisten.
Tentu saja, Pogba tidak mendapatkan tempat di skuat inti Manchester United karena harga transfernya saat itu. Melainkan karena kemampuannya dalam menjalankan tugas sebagai gelandang dengan baik.
Dan itu semua berkat pengalaman bermain dengan Andrea Pirlo semasa di Juventus. Dan Pogba juga bersyukur masih sempat melihat aksi Paul Scholes di sesi latihan Manchester United walau hanya sebentar.
"Anda belajar dari mereka dan menjadikannya panutan. Saya sungguh belajar dan belajar. Rasanya saya sulit mempercayainya, melihat mereka berlatih seperti itu, dan menjadi dorongan buat saya," ujar Pogba kepada reporter Ligabola.
Karena Pirlo, dan Scholes tentunya, Pogba jadi punya bahan untuk memotivasi dirinya sendiri untuk selalu berkembang setiap harinya. Dan sekarang jadinya Pogba yang dikenal - Juara Piala Dunia 2018.
"Saya harus bekerja keras dan masih banyak hal yang harus dilakukan. Pirlo dan Scholes, gelandang yang mengontrol permainan, pemain panutan, dan saya sudah belajar banyak dari mereka," pungkasnya.
Kini aksi Pogba tengah dinantikan. Ia masih menjalani proses pemulihan dari cedera yang membuatnya terpaksa menepi selama berbulan-bulan. Banyak yang yakin duet Pogba dan Bruno Fernandes akan membuat MU kian perkasa.
