 |
Manchester City memiliki modal bagus untuk lolos ke fase perempat final usai mengalahkan Real Madrid 2-1 dalam laga leg pertama di Santiago Bernabeu pada Februari lalu.
Laga leg kedua belum sempat digelar hingga akhirnya kompetisi dihentikan akibat pandemi Covid-19. Rencananya, kompetisi bakal dilanjutkan pada Agustus mendatang.
Fowler merasa inilah saat yang tepat bagi City untuk berjaya di Eropa sebelum mereka harus menjalani sanksi larangan tampil di kompetisi antarklub benua biru selama dua musim.
"Orang-orang berbicara soal menggelar sepak bola kembali agar Liverpool bisa dinobatkan menjadi juara [Premier League], tapi saya juga ingin City berprestasi di Liga Champions," ujar Fowler kepada The Mirror.
"Mereka memiliki tim yang luar biasa, dan mereka tak akan takut terhadap tim-tim yang tersisa di kompetisi ini. Bukan lawan mereka di babak 16 besar Real Madrid, bukan Barcelona, bukan PSG," tambahnya.
UEFA berencana menggelar lanjutan Liga Champions musim ini usai liga-liga lokal rampung. Meski demikian, Fowler menilai bahwa rencana ini tetap sarat akan masalah.
"Saya rasa ada masalah yang nyata dalam menggulirkan kembali kompetisi Eropa musim ini, meski sekarang sepertinya empat liga top Eropa bakal melanjutkan kompetisi mereka," tutur Fowler.
"Sebagai awal, ada karantina yang ingin diperkenalkan pemerintah Inggris. Jika sesorang harus melakukan isolasi mandiri ketika mereka kembali dari luar negeri, artinya sebuah tim tak bakal bisa bermain untuk setidaknya dua pekan setelah melakukan perjalanan lintas negara di Eropa," imbuhnya.
Fowler pun menyarankan sebuah solusi kepada UEFA agar bisa menyelesaikan kompetisi Liga Champions musim ini, yakni dengan menggelar sisa musim berformat turnamen yang diselenggrakan di satu kota netral.
"Mereka bisa menyelesaikannya selama 10 hari, dengan partai final di hari terakhir. Liga Jerman akan selesai sedikit lebih awal, tapi Premier League, La Liga, dan Serie A akan berakhir sekitar Juli. Mainkanlah," tukasnya.
Sumber : Bola.net
