 |
Ya, era kepemimpinan Sir Alex tidak hanya menghasilkan sejumlah trofi dari berbagai kompetisi bergengsi saja. Para pemain binaan dari tim akademi pun satu persatu menjadi cemerlang di tangannya.
Class of '92 adalah salah satu buktinya. Pemain seperti Gary Neville, David Beckham, Ryan Giggs serta Paul Scholes adalah sosok yang dikembangkan oleh Ferguson.
Tidak sampai di situ, Ferguson juga terkenal handal dalam urusan mendeteksi potensi pemain dari klub yang berbeda. Salah satu 'produknya' adalah Cristiano Ronaldo yang direkrut dari Sporting Lisbon.
Ferguson tidak sembarangan dalam merekrut pemain baru, yang tentu saja dilakukan oleh tim-tim lainnya juga. Namun kata Gary Neville, Ferguson memiliki beberapa kebijakan yang menjadi penentu kesuksesan transfernya.
"Ada tiga kategori. Kebijakannya adalah mempromosikan pemain muda sebisa mungkin, itu adalah yang pertama bahkan sebelum dia melihat pasar transfer di luar," ujarnya kepada Sky Sports.
"Nomor dua adalah melihat yang terbaik di Premier League, yang bisa ia percaya, dan masih berkembang serta bisa berada di klub untuk waktu yang lama. Gary Pallister, Steve Bruce, Wayne Rooney, Rio Ferdinand, Robin van Persie."
"Lalu setelahnya ia selalu melihat talenta pemain internasional yang bisa datang ke Manchester, yang bisa bekerja dengan dia dan berkembang menjadi pemain hebat. Nemanja Vidic, Peter Schmeichel, Patrice Evra, Cristano Ronaldo, Ole Gunnar Solskjaer," lanjutnya.
Dan ternyata, menurut pandangan Neville, skema itu bisa dilihat jelas di Manchester City selama diasuh Josep Guardiola. Termasuk kebijakan membeli pemain bintang yang sudah jadi.
"Dia sangat jarang berkeliling dunia untuk membeli bintang yang sudah komplit, dan itu tidak begitu jauh dari taktik Pep Guardiola bersama Manchester City saat ini," tandasnya.
Sementara itu, kebijakan transfer Manchester United di saat sekarang banyak mendapatkan kritikan. Pasalnya sejumlah pemain bintang yang mereka rekrut mahal tidak menghasilkan kontribusi sepadan di atas lapangan.
Namun semuanya berubah begitu Solskjaer datang ke Old Trafford. Ia lebih mengutamakan pemain-pemain muda dan kebanyakan berasal dari Inggris. Salah satu pemain yang mencolok adalah Daniel James.
